Segenap kru batakpost.com mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024, Semoga doa dan usaha kita diterima oleh Allah Swt. Taqabbalallahu minna wa minkum. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.
Nasional

Fakta-fakta Pasca Bom Gereja di Surabaya Sejauh Ini

235
×

Fakta-fakta Pasca Bom Gereja di Surabaya Sejauh Ini

Sebarkan artikel ini
Aksi doa untuk Surabaya. (Int)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Surabaya, 14/5 (Batakpost.com)- Pasutri Dita Oepriarto dan Puji Kuswati merupakan pelaku di balik pengeboman tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur. Akibat peristiwa itu 13 orang tewas dan 43 orang luka-luka.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan satu keluarga yang terdiri Dita (ayah), Puji Kuswati (ibu), dan empat anak yakni YF, FH, FS, dan P, ini tak lepas dari jaringan JAD-JAT.

Advertisement
banner 325x300
Advertisement


“Pertanyaan ini kelompok mana? Tidak lepas dari kelompok JAD JAT yang merupakan pendukung utama ISIS di Indonesia,” kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam konferensi pers di RS Bhayangkara Surabaya pada Minggu 13 Mei 2018.

“Di Indonesia JAD dipimpin Aman Abdurahman yang ditahan di Mako Brimob. Kemudian kelompok pelaku satu keluarga terkait sel JAD yang ada di Surabaya. Dia adalah ketuanya Dita ini,” ungkap Kapolri kemudian.

Tito mengatakan keluarga ini baru saja pulang dari Suriah, belajar strategi teror dan bergabung dengan ISIS.

“Yang kembali dari Suriah 500,termasuk di antaranya keluarga ini,” ujar Tito.

Tito kemudian menjelaskan rentetan aksi teror yang dilakukan keluarga bomber di Surabaya ini. Dita menyopiri mobil Toyota Avanza berisi bom. Mobil ini ditumpangi istrinya, Puji Kuswati , dan dua anaknya.

Dita kemudian menurunkan (mendrop) istrinya dan dua anak perempuannya FS (12) dan VR di gereja di GKI jalan Diponegoro, dan kemudian D membawa mobil diduga berisi bom menuju Gereja Pantekosta. Setelah semua keluarga di drop, Dita kemudian meledakan mobil tersebut di Gereja Pantekosta.

Sementara itu, dua anak laki-laki Dita dan Puji Kuswati berinisial Y dan Ir, berangkat sendiri menggunakan motor ke gereja Santa Maria. Keduanya meledakkan diri di gereja Santa Maria.

“Semua adalah serangan bom bunuh diri,” kata Tito.

Tak lama, Densus 88 melakukan penggeledahan di rumah keluarga pengebom 3 gereja itu. Ada sejumlah barang-barang yang disita untuk membuat bom.

“Selain styrofoam ditemukan ada belerang, aseton, HCL, Aquades, H2O, black powder dan korek api kayu, itu barang berbahaya di TKP rumah pelaku,” ujar Kapolrestabes Surabaya, Kombes Rudi Setiawan, di kawasan penggeledahan rumah pengebom gereja Dita Oepriarto, Wonorejo Asri, Surabaya.

Rudi mengatakan Densus 88 juga menemukan tiga plastik berisi tiga bom yang dimasukkan ke dalam pipa. Bom berdaya ledak tinggi itu ditemukan di dalam rumah. Bom itu kemudian diledakkan tim penjinak bom.

Tim juga menemukan anak panah, busur panah dan lesan panah (target panah). Selain itu tim juga menemukan sejumlah dokumen yang sedang diteliti.

Berdasarkan informasi dari Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, hingga Senin (14/5) dini hari, korban tewas dalam ledakan bom di 3 gereja pada Minggu (13/5) pagi mencapai 13 orang, termasuk di antaranya Dita dan 5 anggota keluarganya. Sebanyak 43 orang terluka dan dirawat di beberapa rumah sakit.(detik.com)


Tinggalkan Balasan