Dijelaskannya, Diklat Sesdilu Angkatan ke-74 Kemenlu RI ini sudah dimulai sejak tanggal 13 Juni sampai 17 Juni 2023 di Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba. Salah satu topik yang didalami adalah potensi pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Kunjungan lapangan ini bertujuan agar para Diplomat ini mengenal secara langsung daerah dan masyarakat serta mendapatkan gambaran dan masukan mengenai potensi pariwisata dan ekonomi kreatif. Tentu ini akan menjadi bahan promosi yang bisa diangkat atau dibawa Diplomat saat bertugas di luar negeri,” ungkap Koba.
Bupati Samosir melalui Asisten III Waston Simbolon menyambut baik atas kehadiran para Diplomat di Kabupaten Samosir yang dikenal dengan “Negeri Indah Kepingan Surga Titik Awal Peradaban Batak”.
Waston memaparkan profil singkat Kabupaten Samosir berikut potensi pariwisata, produk UMKM, keindahan alam dan kekayaan budaya yang diyakini sebagai asal muasal orang Batak.
Dia berharap melalui kunjungan tersebut para Diplomat dapat mempromosikan potensi-potensi yang dimiliki Kabupaten Samosir ke luar negeri, tempat mereka bertugas nantinya.
Ada pun lokasi yang dikunjungi para Diplomat yaitu; Proyek Water Front City Pangururan, Jembatan Tano Ponggol dan Kampung Ulos di Huta Raja Desa Lumban Suhi-suhi Toruan.
Ditempat ini para Diplomat melakukan diskusi dengan para tokoh masyarakat dan penenun.
Bazoka Simarmata salah seorang warga setempat berharap kepada para Diplomat agar mempromosikan keindahan alam dan kekayaan budaya Kabupaten Samosir ke segala penjuru dunia. (red)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS