
Dikatan Bakhtiar, untuk menghadirkan rasa nyaman kepada wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata Kabupaten Tapteng, setiap pedagang hendaknya menjual dagangannya dengan harga yang standart.
“Jangan membuat tarif harga yang melambung tinggi, sehingga membuat pengunjung atau wisatawan jera datang ke Tapteng. Selain itu para bedagang harus bersikap ramah, sopan dan santun kepada para wisatawan,” pesannya.
Menurutnya, Dinas Pariwisata Pemkab Tapteng hendaknya mengoptimalkan kinerja kelompok sadar wisata, sehingga percepatan pembangunan pariwisata dapat terlaksa dengan baik dan cepat.
“Tujuan utama dari apa yang kita lakukan membangun kepariwisataan di Kabupaten Tapteng adalah untuk meningkatkatkan PAD yang muaranya adalah kesejahtetaan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu sampai saat ini sudah ada 5 kelompok sadar wisata yang terbentuk di Kabupaten Tapanuli Tengah. Melalui Dinas Pariwisata, jumlah kelompok ini akan terus ditingkatkan, dengan demikian kesadaran masyarakat Tapeng akan perlunya pariwisata semakin meningkat.
Sedangkan yang menjadi narasumber yang membekali para kelompok sadar wisata ini adalah, Lorisma Sironfo dosen dari Akademi Pariwisata Medan, dan kelopok Sadar Wisata Mangrup Lestari dari Desa Naga Lawan, Sei Naga Kecamata Parbaungan, salah satu kelompok sadar wisata yang sudah behasil di Sumatera Utara.
Sementara itu Plt. Kadis Pariwiata Tapteng, Nursyam dalam sambutannya mengatakan, tujuan dari kelompok sadar wisata untuk membangun komitmen seluruh komponen masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang kondusif. Mewujudkan sapta pesona, menciptakan indivisu maupun kelompok agar memberikan ruang informasi serta pelayanan maksimal kepada wisatawan yang berkunjung ke Tapteng. (HAT)