Tapteng, 27/3 (Batakpost.com)– Suasana di salah satu ruangan di SMA Negeri 2 Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara siang tadi cukup hening. Kata-kata yang disampaikan Seriati Ginting salah seorang guru di sekolah itu cukup menyentuh hati dan perasaan para siswa kelas XII khususnya yang beragama kristen.
Dalam kata-kata itu tersimpan harapan dan doa agar kelak siswa kelas XII yang akan diberangkatkan dapat menjaga langkah dan sikapnya dalam meraih cita-citanya.
Selain diberangkatkan dengan doa, ada tradisi religi yang menjadi ciri khas di sekolah yang dipimpin oleh Simron Manurung ini. Di mana para siswa kelas XII yang beragama kristen diberangkatkan dalam doa dan ibadah serta dibasuh kakinya oleh para guru-guru yang beragama kristen.
Tujuan pembasuhan ini agar para siswa selalu melangkah di jalan Tuhan dalam meraih cita-citanya, sekaligus sebagai wujud nyata kerendahan hati.
“Ini adalah simbol pelayanan dan kerendahan hati yang selalu kami terapkan di SMA Negeri 2 Tukka ini setiap pemberangkatan siswa kelas XII. Di mana kami para guru membasuh kaki mereka sebagai wujud kerendahan hati untuk saling mengasihi dan melayani, sebagaimana Yesus Kristus merendahkan hati-Nya rela membasuh kaki murid-murid-Nya,” terang Seriati Ginting yang merupakan guru agama kristen di sekolah itu.
Dia yakin, tradisi religi pembasuhan itu akan melekat di hati murid-muridnya, sehingga di mana pun nanti para murid berada, mereka akan berusaha menjaga sikap imanya dan nama baik sekolahnya.
Dari 90 siswa-siswi yang diberangkatkan, semuanya tak mampu membendung air matanya menyaksikan para guru-gurunya membasuh kaki mereka. Apalagi mereka teringat atas sikap dan tingkah lakunya yang kadang mau melawan guru dan mau lari ketika dipanggil gurunya.
Begitulah memang guru, sebandal apa pun muridnya mereka selalu punya harapan, kelak muridnya dapat berubah dan bahkan lebih hebat dari mereka.
“Kami guru-guru mu telah memberikan didikan dan waktu kepadamu. Jadikanlah kebaikan dan ilmu yang kami ajarkan itu menjadi bekalmu dalam melanjutkan cita-citamu. Jaga sikap dan nama baik sekolah kita ini,” pesan sang Kepala Sekolah Simron Manurung.
Simron bersyukur, di tahun ini sedikitnya 25 siswa mereka diterima masuk di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Menurut Simron, itu suatu prestasi yang luar biasa dan harus disyukuri.
“Kami sangat bangga dengan prestasi ini, walaupun sekolah kita ini ada di atas gunung, tetapi kemampuan kita tidak kalah dengan sekolah-sekolah yang lain. Tetaplah menjadi teladan di mana pun kalian meraih masa depan,” pesan Simron memotivasi. (Jasgul)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS