Uncategorized

Cerita Unik Peti Mati DL Sitorus Yang Tak Boleh di Paku dan Catatan Sejarah Bagi Orang Batak

Keterangan foto: Menangisi jasad DL Sitorus. (IST)

Jasad DL Sitorus disemayamkan di rumahnya Desa Cinta Damai, Parsambilan, Kecamatan Silaen, Toba Samosir.

Bahkan dalam ceritanya, batang ini tidak boleh dipaku tetapi memakai rotan kecil dililitkan. Dan rotan inilah yang mengikatnya agar tertutup dan tidak boleh ada sanggahannya semacam kaki-kaki peti tetapi langsung diletakkan di lantai.

IKLAN
IKLAN

Biasanya parmualmualon itu dipersiapkan bagi seseorang yang sudah cukup tua dan mapan, “Marpahompu di anak, marpahompu di boru sahat ro di na marnini marnono” (Bercucu dari Putra, Bercucu dari Putri dan bercicit dari cucu pihak Putru dan Bercucut dari Putri) jauh hari sebelum dia meninggal dunia.

Bahwa seseorang telah mempunyai parmualmualan biasanya diberitahu kepada para “Raja” secara adat dalam hubungan kekerabatan Batak “Dalihan Na Tolu” dalam suatu acara adat sambil memberi “sulangsulang hariapan” kepada si orang tua tersebut dari keturunannya.

Tidak semua orang Batak yang mampu untuk membuat seperti itu, karena proses pembuatannya sulit, lama sehingga harganya mahal. Orang yang meninggal yang sudah mempunyai parmualmualan, maka akan diberangkatkan dengan adat Batak yang besar, “pulik pangarapotna dan partuatna” dan diiringi dengan ogung Batak.

Sebelum jasad DR Sutan Raja DL Sitorus dimasukkan ke peti mati tersebut, pertama acara yang dilakukan adalah paulak tukkang (Mengembalikan tukang = pembuat peti), berterimakasih kepada orang yang yang mengerjakan peti mati tersebut, yang seyogianya ini akan dilakukan almarhum semasa hidupnya sekitar beberapa bulan ke depan, namun beliau lebih dahulu meninggal tanggal 2 Agustus 2017 yang lalu dalam usia 79 tahun dalam rencana perjalanan Jakarta Medan dengan Pesawat Garuda.

Jadi sebelum beliau meninggal ternyata sudah mempersiapkan parmualmualanna, 3 tahun yang lalu dan selama ini Peti ini di simpan di daerah Lampung. Luar biasa makna dan karya nyata adat Batak ini walaupun mungkin kita tidak semua bisa melakukannya, dan bahkan dari antara kita mungkin ada orang yg berkata: “Kog belum mati sudah dipersiapkan parmualmualanna..namun seperti kata Almarhum ketika memesan peti itu bahwa itu adalah Adat dan di Toba disebut parmualmualon”.

Exit mobile version