Berita UtamaLintas Sumut

Calon Pengantin Sehat Modal Keluarga Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Dairi

Calon Pengantin Sehat: Modal Keluarga Sehat dan Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Dairi

Dairi, 27/9 (Batakpost.com) – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi, dr. Henry Manik, mengungkapkan bahwa persiapan kesehatan calon pengantin (catin) merupakan aset berharga untuk menciptakan keluarga yang sehat dan generasi yang berkualitas. Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting, pemeriksaan dan persiapan kesehatan calon pengantin di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) menjadi salah satu strategi utama.

Dalam pertemuan Penguatan Pendampingan Calon Pengantin (Catin) dan Sosialisasi Aplikasi Elsimil, yang dihadiri oleh Kementerian Agama, tokoh agama, pimpinan gereja, dan penyuluh agama di Kabupaten Dairi, dr. Henry Manik menjelaskan pentingnya pemeriksaan kesehatan calon pengantin. Pemeriksaan tersebut mencakup pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, status imunisasi tetanus toxoid (TT), serta anamnesa. Selain itu, perlu dilakukan pemeriksaan status gizi seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan anemia.

IKLAN
IKLAN

Pemeriksaan darah juga dianjurkan untuk mengetahui golongan darah, hemoglobin, HIV, dan hepatitis. Untuk calon pengantin perempuan, konsumsi tablet tambah darah (TTD) disarankan, dan jika mengalami anemia, harus diobati hingga kadar hemoglobin normal (>12 mg/dl). Tanda-tanda anemia seperti kelelahan, kelemahan, serta pusing dan mata berkunang-kunang harus segera diatasi.

Henry Manik menjelaskan bahwa anemia pada ibu hamil dapat berdampak negatif, seperti pertumbuhan janin yang terhambat, kelahiran prematur, cacat bawaan pada bayi, anemia pada bayi yang dilahirkan, dan risiko pendarahan saat melahirkan. Oleh karena itu, mengatasi anemia melalui pola makan seimbang, konsumsi TTD saat hamil dan menstruasi, serta kunjungan ke fasyankes jika ada penyakit yang menyertai adalah langkah yang perlu diambil.

Imunisasi TT juga penting untuk melindungi catin dari tetanus, memberikan kekebalan seumur hidup kepada ibu dan bayi terhadap penyakit ini. Perempuan usia subur (15-49 tahun) harus mendapatkan imunisasi TT sebanyak 5 kali, dengan jadwal yang ditentukan.

Lebih lanjut, Henry Manik menyampaikan pentingnya perencanaan kehamilan sebagai cara mengatur usia ideal dan jarak kehamilan yang tepat. Tujuannya adalah mencegah kehamilan pada usia yang terlalu muda (di bawah 20 tahun), terlalu tua (di atas 35 tahun), jarak kehamilan terlalu dekat (kurang dari dua tahun), dan kelahiran terlalu sering (lebih dari tiga anak).

Dr. Henry Manik menegaskan bahwa upaya mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Dairi adalah bagian dari visi Bupati Dairi, Dr. Eddy Keleng Ate Berutu, untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, unggul, dan mampu bersaing di era kompetitif demi masa depan yang lebih baik.

Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS

Exit mobile version