Tapteng, 15/10 (Batakpost.com)– Calon Bupati Tapanuli Tengah, Khairul Kiyedi Pasaribu, melayat ke rumah duka almarhum Armansyah Sibuea (66), Selasa (15/10/2024).
Suami dari Nur Awani Tarihoran, yang beralamat di Lorong III, Kelurahan Tukka, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah ini meninggal Selasa sore.
Kedatangan Kiyedi Pasaribu yang saat itu didampingi oleh Ketua PKB Tapanuli Tengah Abdul Rahman Sibuea yang juga Caleg terpilih bersama anggota DPRD Tapteng terpilih Willy Sahputra Silitonga, Wakil Ketua OKK Golkar Tapteng, Rizal Tambunan, Ketua Pemenangan Pemilu Golkar Tapteng, Mursal Tarihoran beserta rombongan, disambut dengan haru oleh pihak keluarga almarhum beserta masyarakat yang hadir melayat di lokasi rumah duka.
Kepergian almarhum Armansyah Sibuea yang tiba-tiba tersebut tentu sungguh mengagetkan pihak keluarga, terlebih para kerabat, tetangga, dan para pelayat yang hadir, mengingat selama ini almarhum dalam keadaan baik-baik saja.
Dalam kesempatan tersebut, Khairul Kiyedi Pasaribu menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian almarhum. Kiyedi juga menyampaikan bahwa soal kematian itu adalah rahasia Allah SWT.
“Soal kematian, jodoh, rezeki, itu rahasia Allah, kita selaku umat yang beriman, diminta untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, agar kita bisa kuat dan tabah dalam menerima serta menghadapi apapun yang terjadi dalam kehidupan kita,” ujarnya.
Atas nama pribadi dan keluarga serta atas nama Paslon KEDAN, Kiyedi menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas kepergian almarhum. Kepada keluarga yang ditinggal, Kiyedi berharap dapat tetap bersabar dalam menghadapi musibah tersebut.
Usai menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhum, Kiyedi pun langsung berbaur bersama masyarakat yang hadir di rumah duka dan menyalami para pelayat.
Dalam kesempatan tersebut, Kiyedi juga mengajak masyarakat agar selalu hadir dan memberikan semangat terhadap keluarga maupun tetangga yang sedang menghadapi musibah.
“Kita harus tetap pertahankan silaturahmi dan kekompakan seperti ini. Karena duka cita ini tidak bisa dihindarkan oleh siapapun, dan itu akan silih berganti menghampiri kita. Kita harus satu perasaan dengan saudara kita yang sedang menghadapi musibah,” tandasnya. (red)
.