“Transisi dari PAUD ke SD harus menyenangkan bagi siswa, sehingga anak-anak mudah beradaptasi ke kehidupan belajar yang baru dan menumbuhkan rasa cinta terhadap proses belajar,” ujarnya.
Catherine yakin Kabupaten Tapanuli Tengah siap mendukung komitmen itu, dan selanjutnya akan secepatnya melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan, PAUD, dan SD di Kabupatn Tapanuli Tengah terkait transisi PAUD-SD yang menyenangkan
Semententara itu dalam sambutannya Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menyatakan bahwa masyarakat harus berhenti memaknai Calistung sebagai salah satu bukti keberhasilan penerimaan peserta didik di SD/MI, karena membangun kemampuan siswa didik, tidak harus dimulai dari kemampuan Calistung, tetapi juga dari kematangan emosi, kemampuan berkomunikasi, budi pekerti dan yang lain.
Ada tiga komitmen utama yang dihasilkan dalam kegiatan tersebut:
- Menghilangkan tes Calistung sebagai syarat masuk SD/MI.
- Menerapkan masa pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik baru selama 2 minggu pertama, yang dilaksanakan baik di PAUD maupun di SD.
- Menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak di PAUD dan SD (nilai agama, kematangan emosi, ketrampilan sosial dan berbahasa, pemaknaan belajar yang positif, kemampuan motorik, dan kematangan kognitif)
Kegiatan komitmen bersama Bunda PAUD untuk mendukung Gerakan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan ini dibuka di hadiri seluruh Bunda PAUD Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, Perwakilann Dinas Pendidikan masing-masihg wilayah dan Mitra Penggerak. (red)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS