Segenap kru batakpost.com mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024, Semoga doa dan usaha kita diterima oleh Allah Swt. Taqabbalallahu minna wa minkum. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.
EkonomiGaya HidupLintas SumutSibolgaTapanuli Tengah

Bank Indonesia Sibolga Sosialisasi QRIS di Masjid Ar Rahman Sekaligus Serahkan Bantuan

247
×

Bank Indonesia Sibolga Sosialisasi QRIS di Masjid Ar Rahman Sekaligus Serahkan Bantuan

Sebarkan artikel ini
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Sibolga, Suti Masniari Nasution saat menyerahkan bantuan ke Masjid Ar Rahman Tapian Nauli II, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Senin (17/2/2020). (batakpost.com/IST)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Tapteng, 18/2 (Batakpost.com)-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga menggelar sosialisasi transaksi nontunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), di Masjid Ar Rahman Tapian Nauli II, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Senin (17/2/2020).

Kegiatannya diwarnai penyerahan Program Sosial Bank Indonesia, yakni bantuan dana untuk pembangunan rumah ibadah.

Advertisement
banner 325x300
Advertisement


Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Sibolga, Suti Masniari Nasution menjelaskan, saat ini transaksi nontunai menggunakan aplikasi dompet digital (e-Wallet) telah menjadi tren di masyarakat, terutama generasi milenial.

Awalnya, transaksi nontunai ini dilakukan oleh beberapa perusahaan jasa sistem pembayaran menggunakan aplikasi e-Wallet seperti, LinkAja, OVO, GO-PAY, DANA, DOKU dan lainnya.

“Untuk perbankan sendiri ada tiga yang sudah menerapkan, yakni Bank Mandiri, BNI, BRI,” ungkap Suti Masniari Nasution kepada wartawan, usai acara penyerahan bantuan.

Selama ini, masing-masing penyelenggara sistem pembayaran tersebut hanya memiliki satu QR sendiri.

Namun sekarang dengan implementasi QRIS, satu barcode bisa dipergunakan untuk berbagai jenis jasa sistim pembayaran melalui dompet digital.

“Intinya, QRIS ini lebih memudahkan, lebih efisien dan mendorong berbagai pihak dalam menerapkan transaksi nontunai,” ujarnya.

Suti Masniari menjelaskan, pihaknya akan terus berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat luas untuk melakukan pembayaran nontunai menggunakan QRIS.

“Baik di pasar tradisional, lembaga pendidikan seperti sekolah dan universitas, lembaga keagamaan seperti masjid, gereja, dan tentunya perusahaan jasa pengangkutan dan merchant yang ada,” katanya.

Pihaknya juga mengimbau agar setiap rumah ibadah, dalam menyelenggarakan zakat, infak, dan sedekah, transaksi pembayarannya dilakukan menggunakan dompet digital.

“Kita tidak berhenti di satu masjid ini saja, beberapa masjid lain juga. Kita harapkan masjid di Sibolga dan Tapteng nanti akan menggunakan QRIS dalam pengelolaan zakat, infak dan sedekahnya,” ungkapnya.

BI Sibolga juga punya rencana untuk membuatkan kotak infak yang lubangnya dirancang sesuai ukuran pecahan uang kertas, sehingga uang yang dimasukkan ke dalam kotak, tidak rusak dan terlipat.

“Hal ini karena sebagian masyarakat masih menggunakan uang tunai. Dengan kotak infak yang dirancang nantinya akan tetap rapi,” Suti menambahkan.

Ketua BKM Ar Rahman Tapian Nauli II, Jamaluddin Simatupang mengaku bersyukur atas perhatian dan bantuan yang disampaikan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga.

“Mudah-mudahan, ada bantuan lain yang diberikan BI Sibolga kepada masjid ini nantinya,” singkat Jamaluddin. (red)


Tinggalkan Balasan