Pandan, 30/11 (Batakpost.com)- Mantan Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani ingatkan oknum-oknum yang selalu mengatasnamakan masyarakat agar memiliki rasa malu dan bertobat.
“Saya ingatkan anda yang selalu mengatasnamakan masyarakat untuk membawa massanya menyampaikan tuntutan yang katanya atas nama masyarakat itu. Ingat, jumlah masyarakat Tapanuli Tengah itu lebih kurang 350.000 jiwa, dan yang datang melakukan demo hanya sekitar 40-50 orang. Pertanyaan saya, masyarakat mana yang anda wakili?” Tanya Bakhtiar.
Kalau memang benar tuntutan itu mewakili sebagian besar masyarakat Tapanuli Tengah katanya lagi, silahkan bawa masyarakatnya minimal 5.000 orang saja untuk demo, itu baru top. Tapi kalau hanya untuk kepentingan beberapa orang atau kelompok tertentu yang hanya mewakili sebagian kecil masyarakat Tapanuli Tengah, jangalah mengatasnamakan seluruh masyarakat Tapanuli Tengah.
BACA JUGA: Partai NasDem Pelopori Kenaikan Gaji Aparat Desa di Tapteng dari Rp750 Ribu jadi Rp 2 Juta
“Janganlah mengatasnamakan masyarakat Tapteng. Kalau memang mau mengatasnamakan diri sendiri, silahkan sampaikan atas nama pribadi, tetapi jangan mengatasnamakan masyarakat Tapanuli Tengah. Kalau memang mereka bisa membawa 5.000 saja massa untuk demo, saya akan sumbang air minum bahkan bila perlu saya kasih makannya sekalian,” ujar politisi muda itu saat konferensi pers di kantor NasDem Tapteng, Selasa (29/11/2022).
Diungkapkan Bakhtiar, kadang dia malu melihat oknum-oknum yang berkoar-koar di media sosial yang sering mengatasnamakan mewakili masyarakat Tapteng, padahal dia tahu apa pekerjaan mereka dahulu.
“Dulu kerjanya mengancam dan menakuti-nakuti kepala daerah. Ada yang minta-minta proyek dan lain sebagainyalah. Dan ketika saya jadi Bupati, itu tidak mempan semuanya. Jadi, janganlah sok-sok komentar di facebook, kalau memang berani, silahkan temui saya, saya akan layani. Silahkan apa maunya, mau diskusi boleh, atau mau apa saja saya siap,” tegas lagi.
Ketua NasDem Tapteng itupun mempersilahkan, jika ada orang yang tidak suka dengan dia, agar ditunjukkan apa kesalahannya, tetapi jangan dengan cara memfitnah atau menjelek-jelekkan.
“Kadang belum tahu apa persoalan sudah langsung main hujat saja. Apakah anda yang menghujat itu sudah tidak pernah melakukan kesalahan lagi? Jadi jangan banyak cakaplah, kalau memang berani buktikan bawa massanya tidak usah sampai 10.000 orang, 5.000 orang saja itu sudah hebat, apalagi sampai tiga hari tiga malam demonya, itu baru mantap, biar saya lihat,” tukasnya.
Diapun tidak mempermasalahkan kalau ada masyarakat yang mau menyampaikan kritikan, tetapi hendaklah kritik itu disampaikan dengan data dan bukti, sehingga tidak menjadi fitnah.
“Kadang-kadang belum tahu apa persoalan, sudah langsung menghujat dan memfitnah saja. Punya urat malulah kita,” ketusnya.
BACA JUGA: Bakhtiar: Hubungan Saya dengan Yetty Baik-baik Saja
Mantan Ketua DPRD Tapteng itupun tak menampik banyak orang yang sakit hati kepadanya karena kebijakan yang diambilnya sewaktu menjabata Bupati Tapanuli Tengah. Di mana dia memberantas tempat-tempat maksiat, tempat judi, dan juga narkoba. Barang tentu ada orang yang terganggu usaha atau pencahariannya sehingga mencari-cari celah untuk memfitnah.
“Ingat kawan, saya ini Bakhtiar Ahmad Sibarani, bukan Bakhtiar Sipenakut. Apapun akan saya lakukan demi kampung halaman saya tercinta ini. Bahkan nyawapun siap saya pertaruhkan untuk masyarakat Tapanuli Tengah yang saya cintai,” tegasnya.
Bakhtiarpun kembali menegaskan, bahwa apa yang dia sampaikannya itu bukan untuk menyombongkan, melainkan agar jangan seenaknya mengatasnamakan masyarakat Tapanuli Tengah untuk kepentingannya pribadi. (red)