Sibolga

Abang Becak Pejuang COVID-19 Dapat Perhatian Dari Kapolres Sibolga

Kapolres Sibolga AKBP Triyadi saat memberikan bantuan uang dan Sembako kepada Berlin abang becak pejuang COVID-19 di Sibolga. (Ist)

Sibolga, 29/10 (Batakpost.com)- Kapolres Sibolga, AKBP Triyadi memberi bantuan kepada seorang pengemudi betor yang peduli protokol kesehatan Covid-19, Selasa kemarin (27/10/2020).

Dia adalah Berlin Marihot Silaban (40), yang selama ini telah berjuang mengampanyekan pentingnya mematuhi protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.

IKLAN
IKLAN

“Terima kasih atas usaha dan perjuangan yang bapak lakukan. Bapak adalah seorang pelopor protokol kesehatan,” ujar Triyadi.

Triyadi kemudian berharap, nantinya akan banyak muncul pahlawan yang peduli dengan protokol kesehatan seperti Berlin Marihot Silaban.

Kasubbag Humas Polres Sibolga, Iptu R Sormin menjelaskan, sejak masa pandemi Covid-19, Berlin melengkapi becak motornya dengan beragam fasilitas peralatan untuk protokol kesehatan.

Di antaranya, hand sanitizer, tisu, air galon untuk cuci tangan, sabun, masker, keranjang sampah, dan juga obat-obatan (P3K).

Ayah dari dua orang anak itu juga membuat aturan bagi penumpangnya. Dia hanya mau membawa satu orang penumpang.

Berlin mengaku sering dimarahi istrinya, karena ternyata aturannya tersebut berdampak “buruk” terhadap hasil mata pencariannya.

“Tak cuma itu saja, kebijakannya itu pun berimbas terhadap beban cicilan becak yang sering tersendat bayar setiap bulan,” terang Sormin dalam keterangan tertulis, Rabu malam (28/10/2020).

Akhirnya, Berlin pun menyiasatinya dengan memasang tempat duduk di bagian belakang becaknya, sehingga ada jarak antara penumpang yang di depan dan belakang.

Sormin menjelaskan, becak milik Berlin memang unik. Pada bagian dinding becak dihiasi tulisan motivasi dan imbauan.

“Jangan lupa pakai masker anda dan cuci tangan sebelum naik ke becak. Mari berdoa agar virus corona cepat musnah dari muka bumi ini,” isi tulisan di becak Berlin.

Itulah yang dilakukan Berlin untuk mengampanyekan protokol kesehatan dan memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama penumpang becaknya.

Seiring berjalannya waktu, Berlin mendapat dukungan dari masyarakat khususnya para penumpang. Dari 20 penumpang, 16 orang memuji langkah yang dia lakukan.

“Hal itu dia buktikan dengan masukan melalui kotak saran yang tersedia di becak Berlin,” terang Sormin.

Selain mendapat pujian, ada juga penumpang yang memberinya uang tip. Tentu saja uang tip itu sangat membantu setorannya ke rumah, apalagi di situasi pandemi ini.

Belin juga memasang nomor ponsel di becaknya, sehingga mempermudah penumpang untuk menghubunginya. (RIL)

 

Exit mobile version