
Sementara itu informasi yang diperoleh media ini, bahwa saat ini Imigran asal Negara Sri Lanka masih diungsikan di Aula Kantor Lurah Pasar Lahewa selama dua hari kedepan. Untuk menanggulangi kebutuhan mereka, Pemerintah Kabupaten Nias Utara berikan bantuan sembako berupa beras dan mie instan.
Sebelumnya, para imigran gelap itu sebelumnya berangkat dari Sri Lanka pada 03 Juli 2017 lalu untuk mencari suaka ke Australia karena negara mereka sedang dilanda perang saudara.
Namun pada 06 Agustus 2017 mesin kapal viber yang mereka tumpangi rusak sehingga mereka terombangambinh di laut dan terdampar 3 hari kemudian di pesisir Pantai Tureloto, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara.
Kapal Meril Marine yang mengangkut puluhan imigran asal Srilanka terdampar di perairan Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, tepatnya di Laut Tureloto, Kabupaten Nias Utara, Rabu (9/8/2017).
Kapal dengan nomor lambung IMUL-A-0156-CHW tersebut, kehabisan bahan makanan serta mengalami mati mesin hingga akhirnya terdampar Laut Tureloto, yang berjarak sekitar 300 meter dari tepian pantai Tureloto,
Kapolsek Lahewa AKP Jumpa Aruan mengatakan, berdasarkan data yang kumpulkan anggotanya, terdapat 33 penumpang kapal tersebut. Dengan rincian 32 laki-laki dewasa, 1 perempuan dewasa.
Keberadaan kapal dilaporkan nelayan bernama Yanuarman Gulo kepada Kanit Intelkam Polsek Lahewa Aiptu Sinema Harefa, anggota Polsek Lahewa.
”Informasi dari salah seorang nelayan bahwa di laut dekat pantai Tureloto Kecamatan Lahewa Kabupaten Nias Utara, adanya kapal kayu yg berbendara Srilangka meminta tolong kepada nelayan dengan cara memberikan tanda isyarat,” ucap dia. (HAT/INT)